<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6077693976780833028\x26blogName\x3dNabelle+Marion+Elsveta\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nabellemarion.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nabellemarion.blogspot.com/\x26vt\x3d-4581477069342913430', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
profile journal tagboard affiliates credits
Disclaimer

I'm currently 13 years old


Belle's Diary


Dear Diary ♫

Memorable Stories

Contents

Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫

Archives

Recent Posts
I Want My DRAGON (Belle Pov)
I Want My DRAGON (SILVER Pov)
I Want My DRAGON (ZEUS Pov)
I Want My DRAGON (Belle Pov)
I Want My DRAGON (SILVER Pov)
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
I Want My DRAGON (Belle PoV)
I Want My DRAGON (Silver PoV)
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
Diary Entry #1


Date back by month
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Mei 2010
Juni 2010
Selasa, 22 Desember 2009 @ 23.56
`I Want My DRAGON (ZEUS Pov)

Gadis kecil berambut pirang itu pun menoleh—bereaksi pada sapaannya yang terlalu bersemangat sebenarnya. Siapapun pasti akan sama bersemangatnya seperti dia jika menemukan seseorang yang telah lama dicari-cari, bukan? Ya, gadis kecil itu menoleh, memperlihatkan wajah mungilnya yang cantik. Wajah yang sangat dikenal baik oleh Debussy muda itu. Wajah seorang gadis yang tumbuh bersamanya selama lima tahun di Kastil Elsveta. Tak banyak berubah. Wajah itu masih penuh dengan senyum, meski sekarang bibirnya mengerucut dan keningnya berkerut bingung. Iris abu-abu mudanya pun masih dengan binar-binar kepolosan dan keceriaan yang sama.

"Baby Belle. Akhirnya kutemukan kamu. Aku ka—"


Kamu siapa? Kok tahu nama Belle?"

JEGERRR

Well, kalau di komik-komik, mungkin reaksi Zeus akan terjengkang ke belakang dengan kedua kaki terangkat ke atas. Tapi, karena ini bukan komik, reaksi Zeus hanya cengo. Mata terbelalak. Bibir terbuka. Tubuhnya kaku beberapa saat. Hatinya mencelos. Mari kita tambahkan musik latar 'blang-blang-blang-blang' dengan nada sol-la-si-do.

Si botak yang sedang bersama Belle tiba-tiba berdiri, seolah memamerkan tinggi tubuhnya yang seperti raksasa itu. Dengan kepalanya yang botak dan tubuh berbalon-balon, orang itu tampak seperti err—troll. Dan troll itu menepuk pundaknya. “Hey nak. Kamu stalker ya? Tidak boleh itu"

"Si... siapa yang stalker?! Aku se—"

Belum selesai Zeus bicara, troll itu menyuruhnya membelikan dia minum. Pakai menepuk punggung segala. "Ka... kau. Ahhh, baiklah, baiklah!"

Zeus pun menuruti kemauan si troll botak. Pergi menuju toko es krim dan membeli tiga botol Butterbeer. Bukan berarti Zeus anak yang penurut, dia hanya merasa butuh waktu untuk mencerna keanehan ini. Baby Belle tidak mengenalnya. Apakah gadis kecil itu lupa padanya karena lima tahun tidak bertemu? Zeus dengan geram menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. Bibirnya mencong ke kanan, mencong ke kiri, bergantian. Dia merasa dicurangi. Dia selama lima tahun tak pernah sekalipun melupakan gadis pirang itu. Bahkan cemas memikirkan bagaimana nasibnya setelah kejadian tragis yang terjadi pada Boris.

Apa yang telah terjadi sebenarnya?

Hey, Zeus bukan anak laki-laki yang suka berpikir. Dia lebih suka bertanya langsung untuk mendapatkan jawaban yang ingin dia ketahui. Berpikir membuatnya pusing. Apalagi untuk sebuah hal yang aneh seperti ini. Maka, ketika Zeus telah kembali ke tempat di mana Baby Belle dan troll botak berada, dia langsung duduk di salah satu kursi kosong di meja mereka. Bodo amat mereka mau berpikir apa. Dia ingin meluruskan benang kusut di otaknya.

"Ini butterbeer-nya. Semuanya 10 galleon. Dan aku bukan stalker. Aku kakak sepupu Belle," ujar Zeus menagih pada si troll. Zeus bukan anak orang kaya, ingat? Zeus tak habis pikir, bagaimana ceritanya sampai si troll botak ini dipanggil Papa oleh Baby Belle-nya. Masa Teresa menikah lagi dengan seseorang yang lebih muda? Memikirkannya saja sudah—hoek. Setidaknya pilih laki-laki yang tampan seperti Zeus, dong.

Tatapannya kini beralih pada Belle.

"Baby... ahh, Nabelle Marion Elsveta. Kau sama sekali tak ingat padaku? Aku Zeus Pierre. Putra dari Lucretia Lois Elsveta, adik dari Boris Johann Elsveta. Almarhum ayahmu. Apakah sekarang kau ingat?"

Zeus sengaja menyebutkan nama-nama itu dengan lengkap supaya Baby Belle-nya tahu bahwa dia bukan orang asing dan setidaknya bisa memunculkan sedikit ingatan gadis itu terhadapnya. Zeus menopang dagu, mengernyit samar—jemari tangan kirinya bergerak perlahan menyentuh lengan kanannya yang terbalut perban. Menunggu jawaban dari adik sepupunya itu.

Tak perlu menyebut nama Debussy untuk membuatnya ingat padaku, bukan?

Label: