<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6077693976780833028?origin\x3dhttp://nabellemarion.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
profile journal tagboard affiliates credits
Disclaimer

I'm currently 13 years old


Belle's Diary


Dear Diary ♫

Memorable Stories

Contents

Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫

Archives

Recent Posts
I Want My DRAGON (ZEUS Pov)
I Want My DRAGON (Belle Pov)
I Want My DRAGON (SILVER Pov)
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
I Want My DRAGON (Belle PoV)
I Want My DRAGON (Silver PoV)
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
Diary Entry #1
Kelas Terbang
Half Alive


Date back by month
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Mei 2010
Juni 2010
Selasa, 22 Desember 2009 @ 23.54
`I Want My DRAGON (SILVER Pov)

"Si... siapa yang stalker?! Aku se—"

Ho! Silver menggeleng, mengisyaratkan bahwa tidak baik berbohong. Sekali lagi Silver melirik Belle dan menangkap wajah tidak tahu apa-apanya. Jelas saja kan kalau Belle memang tidak mengenal pria ini dan pria ini hanya berpura-pura mengenal Belle hanya karena menyukainya. Pasti dia akan memanfaatkan kepolosan Belle dan melakukan tindakan aneh-aneh. Non! Selama ada Silver disini, keamanan para gadis-gadis akan terjamin. Hohoho. Dan lihat perubahan ekspresi anak ini. Dari menolak habis-habisan, sampai akhirnya menuruti perkataan Silver untuk membelikan mereka minuman. Bagus.

Tanpa mengindahkan gerutuan anak lelaki itu, Silver kembali ketempat nya duduk dan memandang wajah manis gadis kecil dihadapannya. Belle masih terlihat bingung. "Dia siapa ya, Pa? Wajah itu rasanya Belle pernah lihat. Tapi Belle lupa. Seingat Belle, di London maupun di Rusia tak ada teman sebaya yang Belle kenal. Hmm," Belle menatap Silver seakan-akan menuntut jawaban. Silver hanya tersenyum meremehkan lalu mengangkat kedua bahunya. “Sudah kubilang, ia pasti penguntit. Kamu hati-hati ya, akhir-akhir ini banyak anak-anak nakal seperti itu,” ujar Silver sambil menunjuk anak itu dari kejauhan. Memang bukan sifat baik dari seorang dewasa untuk menuduh anak-anak yang tidak-tidak. Tapi ini serius bagi Silver.

Tak lama kemudian sosok lelaki kecil itu datang dan menaruh tiga Butterbeer di meja mereka. Good job! Silver tersenyum puas karena anak itu ternyata penurut juga. Maka dari itu ia membiarkan saja anak itu bergabung di mejanya. Siapa tahu jika ia lapar, ia bisa menyuruhnya untuk membeli makanan juga sekalian. "Ini butterbeer-nya. Semuanya 10 galleon. Dan aku bukan stalker. Aku kakak sepupu Belle," tagih anak laki-laki yang mengaku sebagai kakak sepupu Belle. Silver meneguk Butterbeernya hingga setengah sebelum pada akhirnya membuka dompetnya dan memberinya 10 Galleon. “Ini uangnya. Kakak sepupu? Kamu yakin? Bukan Belle ini mungkin,” ujar Silver panjang. Habisnya kan aneh. Jika ia benar kakak sepupu Belle, bagaimana mungkin gadis kecil ini tidak ingat.

Seakan-akan menjawab pertanyaan Silver tadi, anak yang menyebut dirinya sebagai Zeus Pierre itu membeberkan beberapa nama yang tak dikenal di telinga Silver. Ia hanya menghela napas sambil menggosok kepala botaknya. Ia seperti melihat pertunjukan aneh saja. Dua anak kecil yang seharusnya saling mengenal—jika dilihat dari pengakuan Pierre—namun sang gadis sama sekali tidak mengenal yang lainnya. Kasihan sekali. Mungkin Belle memang melupakanya, yah itu pasti karena anak ini tak punya daya tarik. Coba kalau Silver, ia tak mudah dan tak mungkin di lupakan. Semua orang ingat padanya. Karena apa? Tentu saja karena kepala indahna yang sangat fenomenal ini.

Silver tidak begitu memperhatikan pembicaraan mereka berdua, jadi ketika Belle mendekatinya dan menangis dalam pelukannya ia merasa sangat kaget. "Belle kangen Daddy," terdengar suara Belle. Silver mengerutkan keningnya sambil mengusap kepala gadis kecil itu. Ia berdoa, jangan sampai ada yang melihat adegan ini. Bisa-bisa ia disangka yang tidak-tidak. Dan bisa-bisa ia semakin terkenal dengan gosip-gosip mantap dari mulut siapapun juga yang melihat. Silver menatap Zeus dengan tatapan bertanya. “Apa yang kau lakukan? Lelaki tidak akan pernah membuat seorang gadis menangis,” ujar Silver.

Apalagi kalau gadisnya semanis ini. Itu adalah dosa!

Label: