<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6077693976780833028?origin\x3dhttp://nabellemarion.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
profile journal tagboard affiliates credits
Disclaimer

I'm currently 13 years old


Belle's Diary


Dear Diary ♫

Memorable Stories

Contents

Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫

Archives

Recent Posts
I Want My DRAGON (Belle PoV)
I Want My DRAGON (Silver PoV)
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
Diary Entry #1
Kelas Terbang
Half Alive
Om, ganteng deh. Jangan ya :)
Kelas Ramuan Pertama
Event Halloween Ball part 3
The Tale of Macturian


Date back by month
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Mei 2010
Juni 2010
Selasa, 22 Desember 2009 @ 23.50
`I Want My DRAGON (Zeus PoV)

"Belle... tak ingat kejadian apapun sebelum Mom memberitahu bahwa Daddy telah meninggal dalam tugas..." Gadis kecil itu berujar dengan suara lirih di sela isakan tangisnya.

Tak ingat apapun sebelum Teresa memberitahu perihal kematian Boris? Boris meninggal dalam tugas? Apa-apaan? Ceritanya tidak seperti itu...

"Belle tak ingat apapun. Sama sekali. Apa saja yang Belle lakukan sebelum hari itu? Belle tak ingat!! Bagaimana bisa?!"

Zeus hanya bisa terpekur ketika Baby Belle-nya histeris karena tak mampu mengingat sedikitpun memori sebelum kematian almarhum ayahnya. Anak laki-laki itu dengan cemas menatap adik sepupu satu-satunya itu. Ingin memeluk tapi ada si troll botak besar yang sedang melakukannya pada Belle. "Belle... Belle, tenanglah," ujar Zeus sembari menyentuh pundak Belle yang gemetar.

Tatapannya beralih pada troll botak yang malah berkata bahwa semua wanita adalah wanita-nya. Omong besar di saat Belle sedang histeris. What the!? Hampir saja Zeus marah jika troll botak itu tidak segera menyadari kebodohannya sendiri dan mengusap-usap punggung Belle dengan gerakan menenangkan.

"Kau tak tahu apa yang terjadi pada Boris? Padahal kau me—" ucapannya terpotong oleh gerakan si troll botak yang menyuruh Belle duduk di kursi yang ada di sampingnya dan menyodorkan sebotol butterbeer pada gadis kecil itu. “Duduk dulu disini. Dan minum butterbeernya,” ujar troll botak pada Belle, lalu melemparkan pandangan memperingatkan pada Zeus—membuat anak laki-laki itu mengurungkan niat untuk melanjutkan kata-katanya.“Aku pergi membeli air mineral dulu. Seperti nya kau membutuhkan itu. Dan mungkin sedikit makanan manis,”

Sebuah gerakan pada bibir si troll botak yang berbunyi 'Ikut aku' kemudian ditujukan pada Zeus. Tanpa banyak bicara, Zeus bangkit berdiri dari bangkunya. Entah apa yang ingin dibicarakan oleh om-om itu padanya sampai harus menjauh dari Belle. Anak laki-laki itu melangkah mendekati troll botak sambil sesekali menengok menatap Belle yang kini duduk meringkuk di bangkunya. Tatapan gadis kecil itu kosong.

"Ada apa?"

“Kau jangan paksa lagi Belle untuk mengingat hal yang telah terlupa olehnya. Setidaknya lakukan itu dengan perlahan. Itu hanya akan menyakitinya,” ujar troll botak itu. Akhirnya, sebuah kata-kata yang bermakna mengalir keluar dari bibir orang itu. Membuktikan kedewasaannya yang memang jauh di atas Zeus. Untung orang ini menahan ucapannya yang hampir saja membongkar kenyataan tentang kematian Boris, yang pasti akan menjadi sebuah tamparan keras dan menyakitkan bagi Belle.

"Maaf. Sepertinya aku memang terlalu memaksakan keinginanku tadi. Sulit untuk menerima bahwa dia lupa padaku," ujar Zeus sembari menganggukan kepalanya pertanda menyetujui saran dari troll botak, "Apakah menurutmu dia hilang ingatan?"

Pertanyaan yang terlambat diucapkan karena troll botak itu telah berjalan menjauh darinya. Memberikan kesempatan bagi Zeus untuk menghibur Baby Belle-nya. Menghembuskan nafas, anak laki-laki itu membalikan badan dan melangkah kembali menghampiri Baby Belle-nya. Keadaan gadis kecil itu tidak bisa dibilang baik. Terlihat menyedihkan, malah. Zeus tak sampai hati membongkar kelam masa lalu gadis kecil itu. Perlahan, Zeus duduk di samping Baby Belle-nya. Diulurkan lengannya melingkari pundak kecil Belle, memberikan rangkulan hangat pada gadis kecil yang masih menatap kosong entah kemana. "Kamu tak perlu memaksakan diri mengingatnya jika memang tak bisa, Baby Belle. Aku janji, aku, kakak sepupumu ini, akan membantumu mengingat perlahan-lahan tentang masa lalumu. Aku akan ceritakan semua yang ingin kamu ketahui."

Kecuali tentang kematian Boris.

Dalam hatinya, anak laki-laki itu bertekad untuk mencari tahu penyebab gadis kecilnya itu kehilangan ingatannya. Dia tak tahu apa-apa tentang sihir yang bisa menghapus ingatan ataupun penyakit-penyakit psikologis yang bisa menyebabkan hilangnya penggalan-penggalan memori seseorang. Dia tak tahu apa-apa tapi dia akan mencari tahu.

Label: