<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6077693976780833028?origin\x3dhttp://nabellemarion.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
profile journal tagboard affiliates credits
Disclaimer

I'm currently 13 years old


Belle's Diary


Dear Diary ♫

Memorable Stories

Contents

Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫

Archives

Recent Posts
I Want My DRAGON (Zeus PoV)
Diary Entry #1
Kelas Terbang
Half Alive
Om, ganteng deh. Jangan ya :)
Kelas Ramuan Pertama
Event Halloween Ball part 3
The Tale of Macturian
Event Halloween Ball part 2
Event Halloween Ball


Date back by month
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Mei 2010
Juni 2010
Selasa, 22 Desember 2009 @ 23.00
`I Want My DRAGON (Silver PoV)

Berjalan kembali menuju toko bunga sambil membawa satu botol air mineral dan coklat kodok. Berharap bahwa Belle tidak takut atau jijik pada kodok, karena coklat kodok ini adalah coklat yang enak menurut Silver. Sayang sekali apa bila seseorang tidak bisa makan coklat ini hanya karena jijik dengan bentuknya. Dan yeah, mereka yang ingin memakan coklat ini tentu saja harus mempunyai ketangkasan dalam menangkap benda yang kabur. Dalam hal ini ya coklat itu sendiri. Ia sengaja memilih coklat kodok agar suasana di toko bunga nanti tak sesuram tadi. Jika ada insiden mengejar-ngejar coklat kodok, pasti bisa membuat gadis kecil itu kembali tertawa. Hal yang paling nikmat adalah apabila kita tertawa terpingkal setelah menangis meraung. Benar, kan?

Oke—katakan bahwa hari ini Silver kerasukan entah setan siapa. Sikapnya sungguh berbeda dibanding biasanya.

Silver menghela napasnya. Tak menyangka bahwa akan datang kejadian seperti ini. Ini adalah pertama kalinya menghadapi dan terlibat dalam suatu urusan yang benar-benar tak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Bahkan ia tak bisa menjadi dirinya sendiri didalam situasi ini. Mau tersenyum dan memamerkan gigi nya tidak enak, karena situasi nya sedang serius. Mau narsis juga ujung-ujungnya ia pasti akan diterkam oleh pandangan mematikan. Karena situasinya sedang serius. Jika hal itu ada hubungan nya dengan dirinya sih masih mending, Silver bisa terjun dalam diskusi dan menyelesaikan segalanya. Tetapi ini adalah tentang urusan keluarga mereka. Tentu saja ia tak bisa ikut campur.

“Maaf Belle jika menunggu lama,” ujar Silver dengan suara beratnya. Berharap bahwa kini Belle sudah tidak berusaha mengingat lagi dan sedang tertawa-tawa dengan bocah bernama Pierre itu. Tetapi yang ditangkap kedua bola matanya adalah, sosok gadis kecil yang sedang bersandar dengan mata terpejam di dada anak laki-laki itu. “Tidur?” tanya Silver. Ia menaruh coklat dan botol minum yang tadi di bawanya keatas meja. Dan dengan tangkas ia mengangkat Belle dan menggendongnya. “Akan kubawa ke Leaky Cauldron,” ujar Silver. Belle terasa enteng di gendongannya. Entah karena Belle yang kurus, atau Silver yang besar. Ia melirik kearah Pierre dan mengedik kea rah botol, coklat, bunga dan gitar milik Belle.

“Kau bawa semua barang-barangnya ya,” lanjut Silver sambil berjalan mendahului Pierre.

Label: