♥ Disclaimer
I'm currently 13 years old

♥ Belle's Diary
Dear Diary ♫
♥ Memorable Stories
Contents
Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫
♥ Archives
Recent Posts
♥ Kelas Terbang
♥ Half Alive
♥ Om, ganteng deh. Jangan ya :)
♥ Kelas Ramuan Pertama
♥ Event Halloween Ball part 3
♥ The Tale of Macturian
♥ Event Halloween Ball part 2
♥ Event Halloween Ball
♥ Berburu Naga Kerdil
♥ Another Universe versi preman
Date back by month
♥ November 2009
♥ Desember 2009
♥ Januari 2010
♥ Februari 2010
♥ Mei 2010
♥ Juni 2010
|
♥ Rabu, 16 Desember 2009 @ 18.06
`Diary Entry #1
Someday in Autumn 1984 21:00
Dear Diary,
Sekitar jam empat sore tadi terjadi sesuatu yang aneh pada diriku. Awalnya, aku sedang membaca surat dari Granny sambil menikmati brownies pemberiannya di atas pohon maple yang besar. Aku tak sangka, aku ternyata masih bisa memanjat! Kalau Ms. Leona dan Mom tahu, mereka pasti akan menceramahiku dengan kuliah tentang tata krama dan etika selama berjam-jam. Untung saja di Hogwarts, mereka tak bisa melihatnya. Karena kejadian selanjutnya pasti akan membuat mereka menambah ceramahnya masing-masing dua jam. Dan itu adalah pilihan yang buruk.
Aku tak berencana untuk jatuh, sungguh. Siapa, sih yang cukup bodoh untuk jatuh dari dahan kokoh pohon maple dengan sengaja? Kau tahu, Diary? Saat aku sedang makan tadi, ada seorang gadis seusiaku dari asrama musang yang tak sengaja menerbangkan pita rambutnya yang berwarna perak dan pita itu tersangkut pada ranting pohon maple-ku, bahkan tepat di dahan yang kududuki. Kau tahu, aku ini tak bisa diam saja melihat orang lain kesusahan, apalagi aku merasa aku mampu mengambilkan pita itu untuknya. Jadi, aku merangkak di dahan pohon, merayap perlahan sampai ke ujung hingga aku bisa meraih pita perak yang indah itu.
Ya, ya, setelah itu aku terjatuh karena ternyata dahan di bagian ujung itu tidak kuat menahan bobotku. Ya, aku terjatuh, Diary. Tidak langsung menghantam tanah karena saat itu ada Kak Arsha yang sedang duduk berteduh di bawah pohon maple-ku dan tubuhku jatuh tepat di kedua kakinya yang sedang bersila. Hanya keningku yang sempat terantuk batu kecil sehingga terluka. Di sana ada beberapa anak lain yang tidak kuingat namanya, hanya Saga yang kukenali selain Kak Arsha, itupun karena dia sekelas denganku. Anak itu cukup menyebalkan, ya. Dia bukannya membantu malah menyindir-nyindir dan menertawakan aku, lho.
Bagian teranehnya adalah saat Kak Arsha memberitahuku bahwa keningku terluka. Aku mengusap dahiku yang ternyata cukup banyak mengeluarkan darah dan ketika aku menatap telapak tanganku yang sedikit ternoda darah pada dua jemari, tahukah kau apa yang terjadi? Aku seperti mengalami kilas balik, dejavu. Aku melihat kedua telapak tanganku berlumuran darah, banyak sekali dan itu terlihat sangat nyata di mataku bahkan aku bisa mencium bau amisnya. Jelas bukan sekedar gambaran yang terwujud dalam benak semata. Dan pada akhirnya, aku mendengar teriakan keras di sekelilingku. Suara Mom, suara Dad dan suaraku sendiri.
Diary, tahukah kau apa maksud semua ini?
Darah siapa yang berlumuran di tanganku? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi?
Yang aku ingat adalah telapak tanganku terlihat lebih kecil daripada telapak tanganku sekarang, jadi bila itu sebuah kejadian nyata pastilah terjadi beberapa tahun yang lalu—saat Dad masih hidup.
Tapi kapan?
Aku sama sekali tak bisa mengingatnya.
Haruskah kuanggap itu sebuah halusinasi belaka karena kepalaku terantuk cukup keras?
Entahlah, rasanya jawaban itu tak bisa memuaskan aku.
Sincerely,
Nabelle M. Elsveta
PS: Kejadian yang diceritakan pada diary ini adalah kisah yang terjadi pada "Half Alive"Label: Dear Diary

|
♥ The Webmistress

(Nabelle Marion Elsveta)
[Nama -- Panggilan]: Nabelle Marion Elsveta – Belle | Marion
[Status Darah]: Halfblood
[Tempat dan Tanggal Lahir]: Novgorod - Russia, 13 Januari 1973
[Asrama]: Ravenclaw
[Tahun Masuk Hogwarts]: 1984
[Peliharaan]: 2 ekor puffskein warna kuning muda (Banana) dan hijau lemon (Lime).
[Tongkat sihir]: Birch 25.5cm; inti Nadi Naga Kerdil Islandia
[TRIVIA]: Di hari kematian ayahnya, Nabelle diberi jampi ingatan Obliviate oleh kakek Rusia untuk menutupi kenyataan tentang kematian ayahnya yang sebenarnya.
|
♥ Rabu, 16 Desember 2009 @ 18.06
`Diary Entry #1
Someday in Autumn 1984 21:00
Dear Diary,
Sekitar jam empat sore tadi terjadi sesuatu yang aneh pada diriku. Awalnya, aku sedang membaca surat dari Granny sambil menikmati brownies pemberiannya di atas pohon maple yang besar. Aku tak sangka, aku ternyata masih bisa memanjat! Kalau Ms. Leona dan Mom tahu, mereka pasti akan menceramahiku dengan kuliah tentang tata krama dan etika selama berjam-jam. Untung saja di Hogwarts, mereka tak bisa melihatnya. Karena kejadian selanjutnya pasti akan membuat mereka menambah ceramahnya masing-masing dua jam. Dan itu adalah pilihan yang buruk.
Aku tak berencana untuk jatuh, sungguh. Siapa, sih yang cukup bodoh untuk jatuh dari dahan kokoh pohon maple dengan sengaja? Kau tahu, Diary? Saat aku sedang makan tadi, ada seorang gadis seusiaku dari asrama musang yang tak sengaja menerbangkan pita rambutnya yang berwarna perak dan pita itu tersangkut pada ranting pohon maple-ku, bahkan tepat di dahan yang kududuki. Kau tahu, aku ini tak bisa diam saja melihat orang lain kesusahan, apalagi aku merasa aku mampu mengambilkan pita itu untuknya. Jadi, aku merangkak di dahan pohon, merayap perlahan sampai ke ujung hingga aku bisa meraih pita perak yang indah itu.
Ya, ya, setelah itu aku terjatuh karena ternyata dahan di bagian ujung itu tidak kuat menahan bobotku. Ya, aku terjatuh, Diary. Tidak langsung menghantam tanah karena saat itu ada Kak Arsha yang sedang duduk berteduh di bawah pohon maple-ku dan tubuhku jatuh tepat di kedua kakinya yang sedang bersila. Hanya keningku yang sempat terantuk batu kecil sehingga terluka. Di sana ada beberapa anak lain yang tidak kuingat namanya, hanya Saga yang kukenali selain Kak Arsha, itupun karena dia sekelas denganku. Anak itu cukup menyebalkan, ya. Dia bukannya membantu malah menyindir-nyindir dan menertawakan aku, lho.
Bagian teranehnya adalah saat Kak Arsha memberitahuku bahwa keningku terluka. Aku mengusap dahiku yang ternyata cukup banyak mengeluarkan darah dan ketika aku menatap telapak tanganku yang sedikit ternoda darah pada dua jemari, tahukah kau apa yang terjadi? Aku seperti mengalami kilas balik, dejavu. Aku melihat kedua telapak tanganku berlumuran darah, banyak sekali dan itu terlihat sangat nyata di mataku bahkan aku bisa mencium bau amisnya. Jelas bukan sekedar gambaran yang terwujud dalam benak semata. Dan pada akhirnya, aku mendengar teriakan keras di sekelilingku. Suara Mom, suara Dad dan suaraku sendiri.
Diary, tahukah kau apa maksud semua ini?
Darah siapa yang berlumuran di tanganku? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi?
Yang aku ingat adalah telapak tanganku terlihat lebih kecil daripada telapak tanganku sekarang, jadi bila itu sebuah kejadian nyata pastilah terjadi beberapa tahun yang lalu—saat Dad masih hidup.
Tapi kapan?
Aku sama sekali tak bisa mengingatnya.
Haruskah kuanggap itu sebuah halusinasi belaka karena kepalaku terantuk cukup keras?
Entahlah, rasanya jawaban itu tak bisa memuaskan aku.
Sincerely,
Nabelle M. Elsveta
PS: Kejadian yang diceritakan pada diary ini adalah kisah yang terjadi pada "Half Alive"Label: Dear Diary

|
♥ Tagboard
ShoutMix chat widget
|
♥ Friends
Naoto Matsushima
Zeus Pierre
Chiaki Kashiwabara
Allyriane Lakeisha Colette
Faye L. Azursky
Funny
Guffaws
|
♥ About this Site
Designer : Nicole
Basecode : Fang Min
Banner : Xiaorene
Material: Cyworld
Cursor : Lovelycore
Graphics : Creambunny
|