♥ Disclaimer
I'm currently 13 years old
♥ Belle's Diary
Dear Diary ♫
♥ Memorable Stories
Contents
Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫
♥ Archives
Recent Posts
♥ Event Halloween Ball part 3
♥ The Tale of Macturian
♥ Event Halloween Ball part 2
♥ Event Halloween Ball
♥ Berburu Naga Kerdil
♥ Another Universe versi preman
♥ Another Universe (MENGGILA MODE)
♥ Orkes Dangdut Keliling
♥ Unperfect
♥ Money Tree?
Date back by month
♥ November 2009
♥ Desember 2009
♥ Januari 2010
♥ Februari 2010
♥ Mei 2010
♥ Juni 2010
|
♥ Jumat, 20 November 2009 @ 21.26
`Kelas Ramuan Pertama
Pelajaran hari ini adalah Ramuan yang diadakan di salah satu ruang bawah tanah. Cuaca di sini lebih dingin daripada di atas, membuat Belle sedikit menggigil saat menjejakkan kakinya ke dalam ruang kelas. Gadis kecil itu memandangi seisi ruangan, menurutnya ruangan itu menakutkan tapi yang lebih membuatnya jijik adalah sederetan tabung-tabung berisi binatang-binatang yang diawetkan di sepanjang dinding. Belle berusaha untuk tidak memperhatikan pemandangan mengerikan itu meskipun sulit. Gadis kecil itu mengambil tempat duduk agak di tengah supaya dia tidak terlalu dekat dengan mayat-mayat binatang yang menjijikan. Belle suka binatang dan melihat binatang-binatang dalam keadaan diawetkan seperti itu sedikit membuatnya kesal. Masa, sih kami harus membuat ramuan menggunakan binatang-binatang itu?
Belle mengalihkan pandangannya, menatap Profesor Snape yang sepertinya memang bagian dari tempat itu. Belle belum pernah melihat seseorang dengan tatapan mata sedingin dan sekosong itu—seolah-olah dirinya bisa melihat sebuah lorong gelap di dalamnya. Entah apa yang membuat si Profesor menjadi seseorang yang terlihat seperti itu. Seseorang terbentuk dari apa yang pernah terjadi di masa lalunya, itu yang selalu dikatakan Teresa kepadanya. Namun, gadis kecil itu tak berniat menanyakan apa pun soal masa lalu si profesor. Biar orang lain saja yang lebih dekat dengannya yang mengambil tugas tersebut. Tugasnya sekarang adalah belajar dan memperhatikan apa yang dikatakan oleh Profesor Snape.
Gadis kecil itu harus benar-benar memperhatikan karena suara si profesor begitu pelan, nyaris seperti berbisik. Profesor Snape memberikan peringatan untuk datang tepat waktu dan memperhatikan saat ia menerangkan pelajaran, mengerjakan semua yang dia perintahkan dan kalau melanggar—detensi akan menjadi hadiahnya. Gadis kecil itu mengangguk pelan seolah Profesor Snape akan merasa lebih senang jika dia melakukan hal itu. Tenang saja, Belle anak yang tepat waktu dan penurut jika memang perlu.
Kemudian, Profesor Snape menjelaskan tugas untuk pelajaran ramuan hari ini. Dia ingin para murid membuat Ramuan Penyembuh Bisul. Gadis kecil itu mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan oleh Profesor Snape di atas perkamennya supaya tidak terjadi kesalahan saat dia mencoba membuat ramuan. Duri landak harus dimasukkan setelah memindahkan kuali dari atas api. Gadis itu menggarisbawahi catatannya menandakan bahwa bagian itu adalah yang terpenting. Buktinya Profesor Snape sampai repot-repot menegaskan segala. Profesor Snape mengeluarkan tongkat sihirnya dan tiba-tiba saja di atas meja telah ada peralatan serta bahan-bahan ramuan yang diperlukan. "Wow."
Gadis kecil itu segera mulai mengerjakan tugasnya dengan sedikit bingung. Dia belum pernah memasak sendiri tanpa didampingi ibunya. Mudah-mudahan saja semuanya berjalan dengan baik. Gadis kecil itu menyalakan api untuk memanaskan kuali lalu merebus siput tanduknya sementara ia menimbang jelatang kering dan bubuk taring ular. Kemudian Belle mencampurkan jelatang kering dan bubuk taring ular ke dalam kuali bersama rebusan siput tanduknya. Asap hijau berbau asam dan suara desis keras memenuhi ruangan kelas itu. Belle mengernyitkan hidung, berharap dia membawa penyumbat hidung kemari. Perlahan gadis kecil itu mengangkat kualinya dari atas api dan ia letakkan di atas tatakan kain di atas meja. Dia menunggu sebentar lalu memasukkan campuran yang terakhir ke dalam ramuannya—duri landak.
Ramuan bau seperti ini bisa mengobati bisul? Belle memandangi hasil kerjanya yang kini berwarna hijau. Dia suka warna hijau, tapi hijau yang ditatapnya sekarang entah kenapa terasa menjijikkan. Mudah-mudahan saja dia melakukan prosedur yang diminta Profesor Snape dengan benar. Dan semoga saja ramuan di hadapannya ini benar-benar menjadi Ramuan Penyembuh Bisul dan bukannya Ramuan Penyebab Bisul. Gadis kecil itu duduk kembali di kursinya, menunggu yang lain selesai membuat ramuannya masing-masing.Label: Kastil Hogwarts - Ruang Bawah Tanah
|
♥ The Webmistress
(Nabelle Marion Elsveta)
[Nama -- Panggilan]: Nabelle Marion Elsveta – Belle | Marion
[Status Darah]: Halfblood
[Tempat dan Tanggal Lahir]: Novgorod - Russia, 13 Januari 1973
[Asrama]: Ravenclaw
[Tahun Masuk Hogwarts]: 1984
[Peliharaan]: 2 ekor puffskein warna kuning muda (Banana) dan hijau lemon (Lime).
[Tongkat sihir]: Birch 25.5cm; inti Nadi Naga Kerdil Islandia
[TRIVIA]: Di hari kematian ayahnya, Nabelle diberi jampi ingatan Obliviate oleh kakek Rusia untuk menutupi kenyataan tentang kematian ayahnya yang sebenarnya.
|
♥ Jumat, 20 November 2009 @ 21.26
`Kelas Ramuan Pertama
Pelajaran hari ini adalah Ramuan yang diadakan di salah satu ruang bawah tanah. Cuaca di sini lebih dingin daripada di atas, membuat Belle sedikit menggigil saat menjejakkan kakinya ke dalam ruang kelas. Gadis kecil itu memandangi seisi ruangan, menurutnya ruangan itu menakutkan tapi yang lebih membuatnya jijik adalah sederetan tabung-tabung berisi binatang-binatang yang diawetkan di sepanjang dinding. Belle berusaha untuk tidak memperhatikan pemandangan mengerikan itu meskipun sulit. Gadis kecil itu mengambil tempat duduk agak di tengah supaya dia tidak terlalu dekat dengan mayat-mayat binatang yang menjijikan. Belle suka binatang dan melihat binatang-binatang dalam keadaan diawetkan seperti itu sedikit membuatnya kesal. Masa, sih kami harus membuat ramuan menggunakan binatang-binatang itu?
Belle mengalihkan pandangannya, menatap Profesor Snape yang sepertinya memang bagian dari tempat itu. Belle belum pernah melihat seseorang dengan tatapan mata sedingin dan sekosong itu—seolah-olah dirinya bisa melihat sebuah lorong gelap di dalamnya. Entah apa yang membuat si Profesor menjadi seseorang yang terlihat seperti itu. Seseorang terbentuk dari apa yang pernah terjadi di masa lalunya, itu yang selalu dikatakan Teresa kepadanya. Namun, gadis kecil itu tak berniat menanyakan apa pun soal masa lalu si profesor. Biar orang lain saja yang lebih dekat dengannya yang mengambil tugas tersebut. Tugasnya sekarang adalah belajar dan memperhatikan apa yang dikatakan oleh Profesor Snape.
Gadis kecil itu harus benar-benar memperhatikan karena suara si profesor begitu pelan, nyaris seperti berbisik. Profesor Snape memberikan peringatan untuk datang tepat waktu dan memperhatikan saat ia menerangkan pelajaran, mengerjakan semua yang dia perintahkan dan kalau melanggar—detensi akan menjadi hadiahnya. Gadis kecil itu mengangguk pelan seolah Profesor Snape akan merasa lebih senang jika dia melakukan hal itu. Tenang saja, Belle anak yang tepat waktu dan penurut jika memang perlu.
Kemudian, Profesor Snape menjelaskan tugas untuk pelajaran ramuan hari ini. Dia ingin para murid membuat Ramuan Penyembuh Bisul. Gadis kecil itu mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan oleh Profesor Snape di atas perkamennya supaya tidak terjadi kesalahan saat dia mencoba membuat ramuan. Duri landak harus dimasukkan setelah memindahkan kuali dari atas api. Gadis itu menggarisbawahi catatannya menandakan bahwa bagian itu adalah yang terpenting. Buktinya Profesor Snape sampai repot-repot menegaskan segala. Profesor Snape mengeluarkan tongkat sihirnya dan tiba-tiba saja di atas meja telah ada peralatan serta bahan-bahan ramuan yang diperlukan. "Wow."
Gadis kecil itu segera mulai mengerjakan tugasnya dengan sedikit bingung. Dia belum pernah memasak sendiri tanpa didampingi ibunya. Mudah-mudahan saja semuanya berjalan dengan baik. Gadis kecil itu menyalakan api untuk memanaskan kuali lalu merebus siput tanduknya sementara ia menimbang jelatang kering dan bubuk taring ular. Kemudian Belle mencampurkan jelatang kering dan bubuk taring ular ke dalam kuali bersama rebusan siput tanduknya. Asap hijau berbau asam dan suara desis keras memenuhi ruangan kelas itu. Belle mengernyitkan hidung, berharap dia membawa penyumbat hidung kemari. Perlahan gadis kecil itu mengangkat kualinya dari atas api dan ia letakkan di atas tatakan kain di atas meja. Dia menunggu sebentar lalu memasukkan campuran yang terakhir ke dalam ramuannya—duri landak.
Ramuan bau seperti ini bisa mengobati bisul? Belle memandangi hasil kerjanya yang kini berwarna hijau. Dia suka warna hijau, tapi hijau yang ditatapnya sekarang entah kenapa terasa menjijikkan. Mudah-mudahan saja dia melakukan prosedur yang diminta Profesor Snape dengan benar. Dan semoga saja ramuan di hadapannya ini benar-benar menjadi Ramuan Penyembuh Bisul dan bukannya Ramuan Penyebab Bisul. Gadis kecil itu duduk kembali di kursinya, menunggu yang lain selesai membuat ramuannya masing-masing.Label: Kastil Hogwarts - Ruang Bawah Tanah
|
♥ Tagboard
ShoutMix chat widget
|
♥ Friends
Naoto Matsushima
Zeus Pierre
Chiaki Kashiwabara
Allyriane Lakeisha Colette
Faye L. Azursky
Funny
Guffaws
|
♥ About this Site
Designer : Nicole
Basecode : Fang Min
Banner : Xiaorene
Material: Cyworld
Cursor : Lovelycore
Graphics : Creambunny
|