<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6077693976780833028\x26blogName\x3dNabelle+Marion+Elsveta\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://nabellemarion.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://nabellemarion.blogspot.com/\x26vt\x3d-4581477069342913430', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
profile journal tagboard affiliates credits
Disclaimer

I'm currently 13 years old


Belle's Diary


Dear Diary ♫

Memorable Stories

Contents

Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫

Archives

Recent Posts
On a Rollercoaster Ride
Pesta Awal Tahun 1984
Come and Play With Me -Thread Reza-
Fitness? -Thread Kak Jose F. Dawne, prefek Gryffin...
Seleksi Asrama
Hogwarts Express - Gerbong 2 Kompartemen 2
King's Cross - Peron 9 3/4
Toko Lelucon Gambol & Japes
Toko Tongkat Mr. Ollivander
Fleur de Lys


Date back by month
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Mei 2010
Juni 2010
Jumat, 06 November 2009 @ 00.26
`Kelas Herbologi - Ravenclaw & Slytherin



Herbologi. Ilmu tentang tanaman. Kelas pertama Belle di sekolah sihir yang mengagumkan itu. Tubuhnya masih sedikit demam, tapi gadis itu bersemangat untuk segera masuk ke kelas. Ingin tahu seperti apa pelajaran di sekolah sihir seperti Hogwarts. Dan ini bisa dibilang pertama kalinya gadis itu benar-benar bersekolah!! Jadi, gairahnya terasa 2 kali lipat lebih banyak. Selama ini, gadis itu hanya bersekolah di rumah. Privat dengan Ms.Leona.

Semua barang-barang yang menurutnya perlu dibawa sudah dia masukkan ke dalam tas selempang putihnya. Perkamen, pena bulu, buku dan tongkat sihir.

Sambil merapikan rambutnya dan memandangi bayangan dirinya di kaca, pikiran gadis kecil itu terus berjalan. Dia membayangkan bagaimana rasanya menulis dengan pena bulu di atas perkamen. Kuno sekali tapi sepertinya mengasyikan. Oh, samar-samar dia ingat pernah menandatangani sebuah kontrak sihir dalam mimpinya dengan pena bulu di atas perkamen. Tapi, itu kan mimpi. Sekarang nyata, lho!

Gadis itu menguncir dua rambutnya dan memasang pita berwarna biru pada ikatannya. Senada dengan aksen biru di syal seragam Ravenclaw-nya. Hari ini dingin dan Belle masih belum sehat betul. Syal itu cukup membuatnya merasa hangat.

Sambil bersenandung kecil, gadis itu segera berjalan keluar dari kamarnya menuju kelas Herbologi di Rumah Kaca No. 1. Belle jadi teringat rumah kaca di Diagon Alley. Toko bunga Fleur de Lys. Belle melihat beberapa anak Slytherin yang dia kenali ada di kelas yang sama. Oh, kelasnya digabung dengan Slytherin?. Gadis itu segera masuk ke dalam kelas, menyapa Blackrose saat melewatinya. Mendekati Orateli yang sedang asyik berkaca, "Kamu yang tercantik", demikianlah ujar gadis kecil itu pada teman sekaligus guru dandannya yang tanpa sengaja ia temukan kenal di toko es krim di Diagon Alley.

Kemudian ia melangkah menuju tempat duduk di sebelah anak laki-laki yang sepertinya sama-sama di Ravenclaw (Orson, red). Lalu, duduk manis dan siap mendengarkan pelajaran.

"Hai, aku Nabelle Marion Elsveta. Ravenclaw. Kau boleh panggil aku Belle," sapa Belle.

Profesor yang akan mengajar kelas Herbologi namanya Pomona Sprout. Tubuhnya tambun dan wajahnya mengingatkan gadis itu pada nenek muggle-nya. Sambutan dari Profesor tersebut begitu ramah.

"Tetap semangat hari ini? Tentu saja. Nah, sebelum kita mulai bercengkerama dengan tanah dan tanaman, aku ingin tahu sesuatu. Apa ada di antara kalian yang tahu Herbologi itu apa? Tidak? Baiklah. Herbologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tanaman, baik tanaman sihir atau bukan.

Wah... ada tanaman sihir juga? Keren..
Gadis itu menegakkan duduknya, penasaran.

"Hampir semua tanaman, terutama tanaman sihir memiliki khasiat tersendiri. Khasiat yang dimiliki oleh tanaman-tanaman ini, baik sihir maupun non-sihir, biasanya digunakan sebagai bahan ramuan. Herbologi mempelajari bagaimana cara merawat tanaman-tanaman tersebut, ciri-ciri fisiknya, beracun atau tidak, serta apa kegunaannya,"sambil berbicara, sang profesor mengayunkan tongkat sihirnya ke arah sekotak kapur, dan sebatang kapur melayang menulis sendiri di papan tulis.

Wow... praktis sekali! Belle harus minta diajari melakukannya!

Profesor gemuk itu kemudian menulis beberapa topik di papan tulis. Tugas yang harus dikerjakan hari ini. Belle memperhatikan dengan bersemangat dan mencatat yang tertulis di papan ke perkamennya. Dengan pena bulu, lho!

BEBERAPA TANAMAN SIHIR

Diskusikan ciri-ciri fisik, manfaat atau karakteristik dari tumbuhan di bawah ini:
Aconyte
Echinaceae
Eucalyptus
Dittany


"Baik, aku mengizinkan kalian mengamati langsung tanaman-tanaman tersebut yang sudah tersedia dan tersebar di berbagai pojok rumah kaca ini. Hanya mengamati, jangan menyentuh. Buka buku kalian, dan bandingkan antara tanaman yang kalian temukan dengan apa yang ada di buku. Buatlah kelompok dan diskusikan perbedaan—jika ada."ujar Profesor itu lagi sembari menunjuk ke empat sudut rumah kaca. Rumpun Aconite ada di sudut utara, rumpun Echinaceae di sudut timur, pohon Eucalyptus di sudut selatan dan rumpun Dittany di sudut barat, ada Dittany of Crete dan White Dittany.

Beruntung Belle sudah membaca buku-buku yang dia beli di Diagon Alley. Sehingga dia tidak bingung lagi mendengar nama-nama tanaman tersebut.

"Aku sekelompok denganmu, ya," ujar Belle pada anak laki-laki di sebelahnya.

Kemudian, gadis kecil itu mengikuti langkah partnernya ke sudut utara dan berjongkok di depan rumpun Aconite. Belle mengintip apa yang ditulis oleh partnernya tersebut.

"Hey, bentuk bunganya seperti topi runcing biarawan, ya. Pantas saja tanaman ini disebut juga sebagai monkshood," ujar Belle pada partnernya --tersenyum.

"Kudengar tanaman ini bisa digunakan sebagai bagian dari minyak untuk memijat nyeri sendi, tapi jika tertelan atau terserap pada luka di kulit, minyak itu bisa mematikan," ujar Belle menambahkan.

"Oh ya, aconite juga merupakan makanan untuk sebagian spesies Lepidoptera. Akarnya menjadi bahan dari racun Nepal yang disebut bikh, bish atau nabee. Beberapa jenis Aconite juga digunakan sebagai racun pada anak panah. Dan katanya, di dunia sihir, tanaman ini terkenal sebagai bahan utama ramuan untuk membantu para manusia serigala supaya tetap berhati manusia saat bertransformasi. Ternyata manusia serigala juga benar-benar ada, ya di dunia sihir. Menakjubkan."




*~*~*


Orson sibuk mencatat semua informasi yang tersembur dari bibir mungil Belle dengan cekatan. Anak itu nampak senang karena rupanya Belle memberi tambahan yang berguna untuk tugas Herbologi hari itu.

"Hi, namaku Esmail, Esmail D White. Siapa namamu?"

Dan mereka dapat partner tambahan. Belle tersenyum mendengar sapaannya.

"Hi. Aku Nabelle, Nabelle M. Elsveta. Kau boleh panggil aku Belle."

"Maaf, kau tampak sedikit demam. Apa kau baik-baik saja?" ujar anak itu lagi.

Ketahuan?

"Ah.. ketahuan juga, ya. Aku sudah dirawat oleh Madam Pomfrey kemarin malam, kok. Aku sudah lebih baik sekarang, meski masih agak demam," ujar Belle seraya tersenyum lembut pada Esmail.

Kemudian Orson mengajak mereka untuk mengamati rumpun Echinaceae. Sambil berjalan ke arah tanaman itu, Belle membolak-balik buku herbologinya, mencoba mencari tambahan informasi untuk melengkapi catatan dari Esmail.

"Hm... Echinaceae tumbuh di area kering dan mekar di musim panas. Orson, kau catat ini, ya," ujar Belle.

Quote:

Spesies dari Echinacea adalah

* Echinacea angustifolia - Narrow-leaf Coneflower Echinacea angustifolia - Narrow-daun Coneflower
* Echinacea atrorubens - Topeka Purple Coneflower Echinacea atrorubens - Topeka Purple Coneflower
* Echinacea laevigata - Smooth Coneflower, Smooth Purple Coneflower Echinacea laevigata - Smooth Coneflower, Smooth Purple Coneflower
* Echinacea pallida - Pale Purple Coneflower Echinacea pallida - Pale Purple Coneflower
* Echinacea paradoxa - Yellow Coneflower, Bush's Purple Coneflower Echinacea paradoxa - Kuning Coneflower, Bush Purple Coneflower
* Echinacea purpurea - Purple Coneflower, Eastern Purple Coneflower Echinacea purpurea - Purple Coneflower, Coneflower Purple Timur
* Echinacea sanguinea - Sanguine purple Coneflower Echinacea sanguinea - Sanguine ungu Coneflower
* Echinacea simulata - Wavyleaf Purple Coneflower Echinacea simulata - Wavyleaf Purple Coneflower
* Echinacea tennesseensis - Tennessee Coneflower Echinacea tennesseensis - Tennessee Coneflower

Manfaat
* Merangsang sistem kekebalan tubuh dan menangkal infeksi.
* Beberapa suplemen echinacea dapat memiliki beberapa sifat antitumor
* Dapat digunakan untuk mengobati gigitan ular, antraks, dan untuk menghilangkan rasa sakit.
* Beberapa spesies echinacea, terutama E. purpurea , E. purpurea, E. angustifolia , and E. angustifolia, dan E. pallida , ditanam sebagai tanaman hias di taman. Mereka mentolerir berbagai kondisi, mempertahankan dedaunan menarik sepanjang musim, dan berkembang biak dengan cepat.

Tambahan
* Anak di bawah usia 12 tahun tidak direkomendasikan menggunakan Echinaceae sebagai obat.
* Siput memakan tanaman ini.


"Aku dapat tambahan segitu," ucap Belle nyengir pada kedua partnernya.

*****

Hijau. Hijau. Hijau. Oke, dengan sedikit warna-warna cerah seperti pink, putih dan kuning tentunya. Warna hijau mendominasi rumah kaca, memberikan efek sejuk meski hari demikian panas. Namun, kelas ini semakin ramai. Rasanya jadi semakin sumpek dan pengap. Kepala gadis kecil itu terasa semakin sakit.

Dengan sabar gadis kecil itu memperhatikan Orson menyalin ulang semua data yang telah dikumpulkan olehnya dan juga Esmail. Menambahkan sedikit info yang mungkin terlewatkan oleh anak laki-laki tersebut.

Selesai sudah tugas mereka. Tinggal mengumpulkannya pada Profesor Sprout dan mereka bebas. Mungkin sebaiknya setelah ini dia kembali ke Hospital Wing --tidur sampai kondisinya pulih kembali. Dia tak mau ambil resiko jatuh pingsan lagi seperti saat di Danau kemarin. Lebih banyak istirahat, lebih cepat sembuh dan gadis itu bisa mengikuti pelajaran-pelajaran selanjutnya tanpa diganggu demam dan sakit kepala.

Kalau diingat-ingat, sudah dua kali gadis kecil itu terserang demam. Kali pertama saat di Leaky Cauldron dia sampai terjungkal dari tangga. Untung saja saat itu ada Challaza yang langsung membopongnya kembali ke kamar dan ibunya datang pada pagi harinya mengobati dia.

Ah, Mom. Betapa Belle merindukanmu. Juga Nonna dan Poppa. Ms. Leona juga.

Namun, gadis kecil itu tidak ingin cepat-cepat pulang ke rumah karena di Hogwarts dia mendapatkan banyak pengalaman baru dan teman-teman baru. Di sini jauh lebih menyenangkan daripada di rumah. Banyak teman-teman yang sebaya dengan Belle. Gadis kecil itu jadi lebih ekspresif sekarang.

“Aku mau memejamkan mata sejenak, kalau kalian tidak keberatan,” gumam Orson pelan, kemudian bergumam sedikit lagi, “terima kasih atas bantuan kalian.”

Belle menatap Orson dan menyunggingkan seulas senyum padanya.

"Aku tak keberatan. Aku juga mau kembali ke hospital wing sekarang, aku butuh tidur supaya demamku tidak kembali meninggi," balas Belle, kemudian menatap Esmail, "Aku duluan ya, teman."

Label: