♥ Disclaimer
I'm currently 13 years old
♥ Belle's Diary
Dear Diary ♫
♥ Memorable Stories
Contents
Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫
♥ Archives
Recent Posts
♥ Florean Fortesque's Ice Cream Parlour
♥ Toko Hewan Sihir
♥ Kontrak Sihir
♥ Surat Tahun Pertama
♥ Biodata Nabelle
Date back by month
♥ November 2009
♥ Desember 2009
♥ Januari 2010
♥ Februari 2010
♥ Mei 2010
♥ Juni 2010
|
♥ Selasa, 03 November 2009 @ 22.16
`Fleur de Lys
Kali kedua Belle menginjak Diagon Alley --tetap sendirian. Bedanya kali ini Belle tidak membawa banyak barang belanjaan sehingga dia merasa lebih santai. Kemarin emosinya benar-benar kacau. Mudah-mudahan kakak pegawai di kedai es krim itu sudah lupa dengan kejadian memalukan yang menimpa Belle kemarin.
Belle berjalan menyusuri jalan di Diagon Alley, memperhatikan orang-orang yang sedang sibuk berbelanja --beberapa dari mereka asyik berbincang-bincang dengan orangtuanya. Membuat Belle sedikit rindu pada ibunya --kali ini Belle tidak akan menangis lagi, dia sudah mendapatkan kembali ketenangannya.
Belle menatap ke langit --memejamkan mata dan menghirup napas dalam-dalam. Bau udara yang berbeda dengan rumahnya di London. Di sini dia sendirian, harus belajar beradaptasi dari awal lagi tanpa ada orang yang membimbingnya. Belle sudah terbiasa mandiri, jadi Belle yakin kalau dia akan baik-baik saja.
Samar --tercium harum bunga di hidung Belle yang mancung. Dia membuka mata dan mengarahkan pandangannya ke arah bau harum itu berasal. Matanya terbelalak sesaat ketika melihat sebuah rumah kaca yang begitu indah berdiri di sisi kirinya.
This is my place...
Belle yang sudah lelah dengan kesederhanaan dan ketidakrapihan Leaky Cauldron maupun Diagon Alley sangat gembira bisa menemukan sebuah toko yang begitu asri.
Fleur de Lys
Demikian tertulis di depan toko bunga itu. Tanpa diperintah, kakinya melangkah memasuki rumah kaca yang berkilau ditimpa matahari.
Ada beberapa anak dan orang-orang yang lebih dewasa darinya disana. Namun Belle tidak menggubris mereka. Dia terpesona --memandangi seisi ruangan. Beragam jenis mawar ada disana --banyak diantaranya tak pernah Belle lihat sebelumnya.
Cantik.
Indah.
Harum.
Mungkin ini adalah tempat favorit Belle selama berada di dunia sihir --setidaknya untuk saat ini.
Matanya terpaku pada sekuntum mawar putih dengan semburat pink di bagian tengahnya --Bourbon Rose. Belle hanya pernah melihatnya di salah satu buku milik ibunya. Dia tak menduga kalau yang asli ternyata jauh lebih indah dari gambar. Refleks, tangan Belle memegang bagian bawah kelopak mawar itu --dia membungkuk --menempelkan ujung hidungnya ke atas mahkota mawar nan anggun itu. Harum.
Belle tak menyadari ada sepasang mata yang sedang mengamati tingkah lakunya yang mungkin di mata orang agak sedikit --too much?
Belle menegakkan tubuhnya --mencari-cari pegawai yang bekerja di toko ini. Dan tatapan matanya bertubrukan dengan sepasang mata berwarna merah dan biru. Eh? Warna matanya berbeda di sisi kanan dan kiri --Belle tertegun sejenak kemudian tersenyum manis pada pemuda pirang yang tinggi itu sambil menunjuk ke arah mawar yang barusan ia cium.
"Aku ingin sekuntum mawar yang ini, Kak. Berapa harganya?"
*~*~*
"—Setangkai Bourboun Rose, 5 Sickle, untuk anda" ujar kakak bermata belang itu cepat seraya menyerahkan pesanan yang Belle minta. Dia langsung sibuk melayani pembeli yang lain.
Sekali lagi Belle mencium mawar nan cantik itu kemudian melangkah dengan lompatan-lompatan kecil keluar dari toko yang menawan tersebut.
Kapan-kapan aku akan kemari lagi, ah. Label: Diagon Alley - Fleur de Lys
|
♥ The Webmistress
(Nabelle Marion Elsveta)
[Nama -- Panggilan]: Nabelle Marion Elsveta – Belle | Marion
[Status Darah]: Halfblood
[Tempat dan Tanggal Lahir]: Novgorod - Russia, 13 Januari 1973
[Asrama]: Ravenclaw
[Tahun Masuk Hogwarts]: 1984
[Peliharaan]: 2 ekor puffskein warna kuning muda (Banana) dan hijau lemon (Lime).
[Tongkat sihir]: Birch 25.5cm; inti Nadi Naga Kerdil Islandia
[TRIVIA]: Di hari kematian ayahnya, Nabelle diberi jampi ingatan Obliviate oleh kakek Rusia untuk menutupi kenyataan tentang kematian ayahnya yang sebenarnya.
|
♥ Selasa, 03 November 2009 @ 22.16
`Fleur de Lys
Kali kedua Belle menginjak Diagon Alley --tetap sendirian. Bedanya kali ini Belle tidak membawa banyak barang belanjaan sehingga dia merasa lebih santai. Kemarin emosinya benar-benar kacau. Mudah-mudahan kakak pegawai di kedai es krim itu sudah lupa dengan kejadian memalukan yang menimpa Belle kemarin.
Belle berjalan menyusuri jalan di Diagon Alley, memperhatikan orang-orang yang sedang sibuk berbelanja --beberapa dari mereka asyik berbincang-bincang dengan orangtuanya. Membuat Belle sedikit rindu pada ibunya --kali ini Belle tidak akan menangis lagi, dia sudah mendapatkan kembali ketenangannya.
Belle menatap ke langit --memejamkan mata dan menghirup napas dalam-dalam. Bau udara yang berbeda dengan rumahnya di London. Di sini dia sendirian, harus belajar beradaptasi dari awal lagi tanpa ada orang yang membimbingnya. Belle sudah terbiasa mandiri, jadi Belle yakin kalau dia akan baik-baik saja.
Samar --tercium harum bunga di hidung Belle yang mancung. Dia membuka mata dan mengarahkan pandangannya ke arah bau harum itu berasal. Matanya terbelalak sesaat ketika melihat sebuah rumah kaca yang begitu indah berdiri di sisi kirinya.
This is my place...
Belle yang sudah lelah dengan kesederhanaan dan ketidakrapihan Leaky Cauldron maupun Diagon Alley sangat gembira bisa menemukan sebuah toko yang begitu asri.
Fleur de Lys
Demikian tertulis di depan toko bunga itu. Tanpa diperintah, kakinya melangkah memasuki rumah kaca yang berkilau ditimpa matahari.
Ada beberapa anak dan orang-orang yang lebih dewasa darinya disana. Namun Belle tidak menggubris mereka. Dia terpesona --memandangi seisi ruangan. Beragam jenis mawar ada disana --banyak diantaranya tak pernah Belle lihat sebelumnya.
Cantik.
Indah.
Harum.
Mungkin ini adalah tempat favorit Belle selama berada di dunia sihir --setidaknya untuk saat ini.
Matanya terpaku pada sekuntum mawar putih dengan semburat pink di bagian tengahnya --Bourbon Rose. Belle hanya pernah melihatnya di salah satu buku milik ibunya. Dia tak menduga kalau yang asli ternyata jauh lebih indah dari gambar. Refleks, tangan Belle memegang bagian bawah kelopak mawar itu --dia membungkuk --menempelkan ujung hidungnya ke atas mahkota mawar nan anggun itu. Harum.
Belle tak menyadari ada sepasang mata yang sedang mengamati tingkah lakunya yang mungkin di mata orang agak sedikit --too much?
Belle menegakkan tubuhnya --mencari-cari pegawai yang bekerja di toko ini. Dan tatapan matanya bertubrukan dengan sepasang mata berwarna merah dan biru. Eh? Warna matanya berbeda di sisi kanan dan kiri --Belle tertegun sejenak kemudian tersenyum manis pada pemuda pirang yang tinggi itu sambil menunjuk ke arah mawar yang barusan ia cium.
"Aku ingin sekuntum mawar yang ini, Kak. Berapa harganya?"
*~*~*
"—Setangkai Bourboun Rose, 5 Sickle, untuk anda" ujar kakak bermata belang itu cepat seraya menyerahkan pesanan yang Belle minta. Dia langsung sibuk melayani pembeli yang lain.
Sekali lagi Belle mencium mawar nan cantik itu kemudian melangkah dengan lompatan-lompatan kecil keluar dari toko yang menawan tersebut.
Kapan-kapan aku akan kemari lagi, ah. Label: Diagon Alley - Fleur de Lys
|
♥ Tagboard
ShoutMix chat widget
|
♥ Friends
Naoto Matsushima
Zeus Pierre
Chiaki Kashiwabara
Allyriane Lakeisha Colette
Faye L. Azursky
Funny
Guffaws
|
♥ About this Site
Designer : Nicole
Basecode : Fang Min
Banner : Xiaorene
Material: Cyworld
Cursor : Lovelycore
Graphics : Creambunny
|