♥ Disclaimer
I'm currently 13 years old
♥ Belle's Diary
Dear Diary ♫
♥ Memorable Stories
Contents
Belle's Bio ♫
Surat Tahun Pertama ♫
Kontrak Sihir ♫
Seleksi Asrama ♫
On A Rollercoaster Ride ♫
Berburu Naga Kerdil ♫
Half Alive ♫
It's Fun, Huh? ♫
I Want My DRAGON ♫
She's a Pedophilia Virus ♫
Pieces of Memory ♫
♥ Archives
Recent Posts
♥ Registrasi Klub Musik
♥ Kelas Herbologi - Ravenclaw & Slytherin
♥ On a Rollercoaster Ride
♥ Pesta Awal Tahun 1984
♥ Come and Play With Me -Thread Reza-
♥ Fitness? -Thread Kak Jose F. Dawne, prefek Gryffin...
♥ Seleksi Asrama
♥ Hogwarts Express - Gerbong 2 Kompartemen 2
♥ King's Cross - Peron 9 3/4
♥ Toko Lelucon Gambol & Japes
Date back by month
♥ November 2009
♥ Desember 2009
♥ Januari 2010
♥ Februari 2010
♥ Mei 2010
♥ Juni 2010
|
♥ Sabtu, 07 November 2009 @ 07.12
`Halaman - Tek Dunk: MAU PETASAN?
Lelap tertidur. Si gadis kecil yang baru saja sembuh dari demamnya. Sambil memeluk kedua puffskeinnya, tertidur pulas. Bermimpi tentang teman-teman barunya yang menyenangkan di Hogwarts.
Tiba-tiba sesuatu yang berbunyi keras mengganggu tidur Belle.
DOR… DOR… DOR!
Bom?
Gadis kecil itu langsung terduduk di kasurnya. Kedua puffskeinnya terlempar. Teman-teman sekamarnya terlihat tidak terganggu dengan suara itu. Belle yang kebingungan segera mengenakan jaket beruangnya dan berlari menuju arah suara bising itu berasal --halaman.
Segera saja gadis itu menemukan sang pelaku pengeboman halaman Hogwarts. Orang itu terlihat lebih tua darinya, sedang sibuk memasang petasan-petasan kecil di dahan pohon bersama seorang anak perempuan yang pernah dilihatnya saat Pesta Awal Tahun.
Sedang apa mereka? Main petasan?
Belle menatap kedua orang tersebut dari kejauhan. Masih ragu, mereka sungguhan sedang bermain atau memang berniat membombardir Hogwarts? Oke --pilihan yang kedua itu mustahil karena mereka melakukannya dengan gembira. Jadi, tak ada salahnya Belle ikutan, kan? Mereka harus mau mengajak Belle main. Toh mereka yang sudah membuat Belle terbangun.
Belle belum pernah main petasan. Sungguh. Belle hanya melihatnya di televisi. Petasan itu permainan yang menyenangkan. Sayang sekali ibunya tak mengijinkan dia membeli petasan dengan alasan Nonna dan Poppa sudah tua. Suara petasan tak sehat untuk jantung mereka. Ya sudah, apa boleh buat.
Belle segera berlari menghampiri kedua orang itu. Penuh semangat karena tak sabar ingin mencoba permainan yang sudah lama ia idamkan.
"Hai, Kak!! Belle mau ikutan main, dong!! Oh iya, kenalan dulu. Namaku Nabelle, panggil saja Belle," seru Belle pada kedua orang itu --nyengir.
OOC : Jaket Beruang Belle
____________________________________________________________________
DOR!
DOR!
DOR DOR DOR!
Waaahhh.
Petasan-petasan itu keren. Jauh --jauuuuh lebih keren daripada petasan-petasan buatan muggle yang Belle lihat di televisi!! Way way far!! Manik abu-abu muda gadis kecil itu sibuk bergerak ke kiri dan ke kanan --memperhatikan satu persatu petasan dan kembang api meledak di udara. Ada yang ledakannya berbentuk monyet, ada yang berbentuk pelangi, ada yang berbentuk kupu-kupu dan masih banyak lagi. Petasan sihir memang tiada bandingannya!! Belle yakin, kalau muggle melihat apa yang ia lihat sekarang, mereka bakalan melotot sampai matanya keluar dari kelopak --boing-boing menggelantung di spiralnya. Benar-benar bagaikan bumi dan langit.
"Heiy bocah, kalau mau ikut ambil petasannya dan jangan merengek", tukas kakak yang punya petasan ketus, sepertinya dia sedang sibuk bermain sambil membangunkan temannya yang masih tertidur pulas.
"Ih, galak banget, Kak. Mom bilang, kalau disapa orang harus menyapa balik. Kan, Belle tadi memperkenalkan nama, kakak juga harus. Itu baru namanya sopan santun," ujar Belle --memonyongkan bibirnya pada pemuda berparas Israel itu, sambil mengambil beberapa petasan yang terlihat menarik untuknya.
Petasan beruang yang mirip seperti jaketnya hari ini. Petasan kodok --ah nista. Buru-buru Belle melemparnya kembali ke dalam kotak. Petasan kupu-kupu --pasti cantik. Tak sabar Belle hendak menjajal pengalaman pertamanya membakar petasan, saudara-saudara! Gadis kecil itu tidak tahu cara memainkannya, sih. Jadi, dia terpaksa harus minta pengajaran dan tutorial dari si kakak galak --pemilik petasan sihir abrakadabra-luar biasa itu.
GUBRAK! GUBRAK! GUBRAK!
Tiba-tiba sebuah pemandangan unik terhampar di hadapan Belle, menghibur kedua permata abu-abu mudanya sesaat sebelum ia menyadari bahwa ia harus segera bergerak. Bergerak untuk menolong, jelas. Suara gubrak yang heboh barusan itu adalah hasil dari berguling-gulingnya seorang anak perempuan yang mendarat dengan posisi wajah menghantam tanah tepat di dekat kaki Belle. Pasti sakit itu, Kak. Belle juga pernah mencium lantai kayu di Leaky Cauldron yang bau apaknya amit-amit.
“Sa—sakit,” rintihnya.
Belle dengan segera berjongkok di samping anak itu --menutul-nutul kepalanya, memastikan anak itu masih sehat. Mimik wajahnya antara merasa kasihan, cemas sekaligus menahan tawa. Mungkin saat itu mimik wajah Belle berubah-ubah dengan cepat? Siapa yang tahu.
"Hey, kamu baik-baik saja? Sedang main apa? Sedang pura-pura jadi trenggiling ya?" tanya Belle polos pada anak perempuan malang itu, "Kamu tahu trenggiling kan? Binatang yang badannya keras itu. Dia bisa menggulung badannya lalu berguling-guling untuk bergerak seperti bola. Lucu banget deh."
"Oh ya, daripada kamu lecet-lecet dan berakhir di pangkuan Madam Pomfrey, lebih baik ikutan main petasan dengan kami!" ujarnya lagi --kali ini gadis kecil itu mengulurkan tangannya untuk membantu gadis-trenggiling itu berdiriLabel: Kastil Hogwarts - Danau
|
♥ The Webmistress
(Nabelle Marion Elsveta)
[Nama -- Panggilan]: Nabelle Marion Elsveta – Belle | Marion
[Status Darah]: Halfblood
[Tempat dan Tanggal Lahir]: Novgorod - Russia, 13 Januari 1973
[Asrama]: Ravenclaw
[Tahun Masuk Hogwarts]: 1984
[Peliharaan]: 2 ekor puffskein warna kuning muda (Banana) dan hijau lemon (Lime).
[Tongkat sihir]: Birch 25.5cm; inti Nadi Naga Kerdil Islandia
[TRIVIA]: Di hari kematian ayahnya, Nabelle diberi jampi ingatan Obliviate oleh kakek Rusia untuk menutupi kenyataan tentang kematian ayahnya yang sebenarnya.
|
♥ Sabtu, 07 November 2009 @ 07.12
`Halaman - Tek Dunk: MAU PETASAN?
Lelap tertidur. Si gadis kecil yang baru saja sembuh dari demamnya. Sambil memeluk kedua puffskeinnya, tertidur pulas. Bermimpi tentang teman-teman barunya yang menyenangkan di Hogwarts.
Tiba-tiba sesuatu yang berbunyi keras mengganggu tidur Belle.
DOR… DOR… DOR!
Bom?
Gadis kecil itu langsung terduduk di kasurnya. Kedua puffskeinnya terlempar. Teman-teman sekamarnya terlihat tidak terganggu dengan suara itu. Belle yang kebingungan segera mengenakan jaket beruangnya dan berlari menuju arah suara bising itu berasal --halaman.
Segera saja gadis itu menemukan sang pelaku pengeboman halaman Hogwarts. Orang itu terlihat lebih tua darinya, sedang sibuk memasang petasan-petasan kecil di dahan pohon bersama seorang anak perempuan yang pernah dilihatnya saat Pesta Awal Tahun.
Sedang apa mereka? Main petasan?
Belle menatap kedua orang tersebut dari kejauhan. Masih ragu, mereka sungguhan sedang bermain atau memang berniat membombardir Hogwarts? Oke --pilihan yang kedua itu mustahil karena mereka melakukannya dengan gembira. Jadi, tak ada salahnya Belle ikutan, kan? Mereka harus mau mengajak Belle main. Toh mereka yang sudah membuat Belle terbangun.
Belle belum pernah main petasan. Sungguh. Belle hanya melihatnya di televisi. Petasan itu permainan yang menyenangkan. Sayang sekali ibunya tak mengijinkan dia membeli petasan dengan alasan Nonna dan Poppa sudah tua. Suara petasan tak sehat untuk jantung mereka. Ya sudah, apa boleh buat.
Belle segera berlari menghampiri kedua orang itu. Penuh semangat karena tak sabar ingin mencoba permainan yang sudah lama ia idamkan.
"Hai, Kak!! Belle mau ikutan main, dong!! Oh iya, kenalan dulu. Namaku Nabelle, panggil saja Belle," seru Belle pada kedua orang itu --nyengir.
OOC : Jaket Beruang Belle
____________________________________________________________________
DOR!
DOR!
DOR DOR DOR!
Waaahhh.
Petasan-petasan itu keren. Jauh --jauuuuh lebih keren daripada petasan-petasan buatan muggle yang Belle lihat di televisi!! Way way far!! Manik abu-abu muda gadis kecil itu sibuk bergerak ke kiri dan ke kanan --memperhatikan satu persatu petasan dan kembang api meledak di udara. Ada yang ledakannya berbentuk monyet, ada yang berbentuk pelangi, ada yang berbentuk kupu-kupu dan masih banyak lagi. Petasan sihir memang tiada bandingannya!! Belle yakin, kalau muggle melihat apa yang ia lihat sekarang, mereka bakalan melotot sampai matanya keluar dari kelopak --boing-boing menggelantung di spiralnya. Benar-benar bagaikan bumi dan langit.
"Heiy bocah, kalau mau ikut ambil petasannya dan jangan merengek", tukas kakak yang punya petasan ketus, sepertinya dia sedang sibuk bermain sambil membangunkan temannya yang masih tertidur pulas.
"Ih, galak banget, Kak. Mom bilang, kalau disapa orang harus menyapa balik. Kan, Belle tadi memperkenalkan nama, kakak juga harus. Itu baru namanya sopan santun," ujar Belle --memonyongkan bibirnya pada pemuda berparas Israel itu, sambil mengambil beberapa petasan yang terlihat menarik untuknya.
Petasan beruang yang mirip seperti jaketnya hari ini. Petasan kodok --ah nista. Buru-buru Belle melemparnya kembali ke dalam kotak. Petasan kupu-kupu --pasti cantik. Tak sabar Belle hendak menjajal pengalaman pertamanya membakar petasan, saudara-saudara! Gadis kecil itu tidak tahu cara memainkannya, sih. Jadi, dia terpaksa harus minta pengajaran dan tutorial dari si kakak galak --pemilik petasan sihir abrakadabra-luar biasa itu.
GUBRAK! GUBRAK! GUBRAK!
Tiba-tiba sebuah pemandangan unik terhampar di hadapan Belle, menghibur kedua permata abu-abu mudanya sesaat sebelum ia menyadari bahwa ia harus segera bergerak. Bergerak untuk menolong, jelas. Suara gubrak yang heboh barusan itu adalah hasil dari berguling-gulingnya seorang anak perempuan yang mendarat dengan posisi wajah menghantam tanah tepat di dekat kaki Belle. Pasti sakit itu, Kak. Belle juga pernah mencium lantai kayu di Leaky Cauldron yang bau apaknya amit-amit.
“Sa—sakit,” rintihnya.
Belle dengan segera berjongkok di samping anak itu --menutul-nutul kepalanya, memastikan anak itu masih sehat. Mimik wajahnya antara merasa kasihan, cemas sekaligus menahan tawa. Mungkin saat itu mimik wajah Belle berubah-ubah dengan cepat? Siapa yang tahu.
"Hey, kamu baik-baik saja? Sedang main apa? Sedang pura-pura jadi trenggiling ya?" tanya Belle polos pada anak perempuan malang itu, "Kamu tahu trenggiling kan? Binatang yang badannya keras itu. Dia bisa menggulung badannya lalu berguling-guling untuk bergerak seperti bola. Lucu banget deh."
"Oh ya, daripada kamu lecet-lecet dan berakhir di pangkuan Madam Pomfrey, lebih baik ikutan main petasan dengan kami!" ujarnya lagi --kali ini gadis kecil itu mengulurkan tangannya untuk membantu gadis-trenggiling itu berdiriLabel: Kastil Hogwarts - Danau
|
♥ Tagboard
ShoutMix chat widget
|
♥ Friends
Naoto Matsushima
Zeus Pierre
Chiaki Kashiwabara
Allyriane Lakeisha Colette
Faye L. Azursky
Funny
Guffaws
|
♥ About this Site
Designer : Nicole
Basecode : Fang Min
Banner : Xiaorene
Material: Cyworld
Cursor : Lovelycore
Graphics : Creambunny
|